Rabu, 07 Maret 2012

Ibu


Ibu
Belai kasihmu menyelimuti aku
Kasih sayangmu menuntun jalanku
Tak pernah ada bingkai wajah lelah
Pada setiap inci wajahmu

Ibu
Sering aku marah padamu
Sering aku mengabaikan kata-katamu
Pula sering kuucapkan kata ‘ah’ setiap kali kau menyuruhku sesuatu
Namun bibirmu tetap melengkung indah
Membentuk perahu layar yang sempurnya

Ibu
Pernahkah kau menangis atas perkataanku?
Seringkah air matamu terjatuh karena aku?
Masih pantaskah aku menjadi anakmu, Ibu?

Ibu
Tak kau perdulikan puing-puing hatimu yang hancur
Selalu saja kau coba menyatukan kembali asa-asa yang terhempas entah kemana
Agar aku tetap hidup dalam ramahmu
Agar aku mencontoh sgala yang terbaik darimu

Ibu
Kata maafku tak akan mampu membalas semua yang telah kau beri
Namun mohon ampun aku atas segala kekhilafanku
Aku mencintaimu, Ibu…

Tidak ada komentar:

Posting Komentar